
Istangoal – Timnas Indonesia U-23 seakan menelan “penyakit yang menular” dari tim senior saat berhadapan dengan Korea Selatan. Meskipun sama-sama mengontrol permainan dengan baik, pasukan Gerald Vanenburg gagal mencatatkan satu pun tembakan yang mengarah ke gawang lawan.
Kondisi ini kini tidak hanya terjadi di tim senior, tetapi juga menimpa level U-23.
Dalam laga persahabatan FIFA Matchday menghadapi Lebanon pada Senin (8/9) malam WIB, tim arahan Patrick Kluivert memperlihatkan penguasaan bola yang mengesankan. Garuda mencatat 81 persen ball possession.
Meski begitu, dominasi yang luar biasa tersebut tidak membuahkan gol. Bahkan, Jay Idzes dan rekan-rekannya gagal membuat satu tembakan tepat sasaran selama 90 menit penuh.
Hanya sehari setelahnya, masalah serupa muncul di tim U-23. Pada laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 melawan Korea Selatan, Selasa (9/9) malam WIB, Indonesia kalah 0-1.
Padahal, Hokky Caraka dan kawan-kawan unggul dalam penguasaan bola dengan 59 persen. Sayangnya, seperti senior mereka, Garuda Muda juga tak mampu melepaskan tembakan yang tepat sasaran.
Kuasai Bola Tapi Tidak Efektif
Apa yang ditunjukkan Timnas Indonesia, baik senior maupun U-23, menegaskan bahwa dominasi bola tidak selalu menjamin kemenangan.
Penguasaan permainan yang tinggi akan kehilangan makna bila tidak diikuti dengan ketajaman di depan gawang. Masalah ini menjadi isu klasik yang harus segera diatasi.
Kekalahan dari Korea Selatan bukan sekadar soal skor, tetapi juga berdampak besar bagi Garuda Muda. Hasil negatif ini memastikan mereka gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2026 di Arab Saudi.
Kerugian tersebut seharusnya bisa dihindari jika peluang yang dimiliki bisa dikonversi menjadi gol.
Faktor Kondisi Fisik Menjadi Sorotan
Pelatih Gerald Vanenburg menilai bahwa kekalahan timnya dari Korea Selatan terjadi karena keterbatasan fisik pemain.
Menurutnya, sebagian besar penggawa Timnas U-23 jarang mendapatkan menit bermain cukup di level klub, terutama di BRI Super League, sehingga kalah secara fisik saat menghadapi lawan.
“Tadi ada yang bilang pemain tidak bermain dengan hati, padahal sebaliknya. Mereka sudah memberikan semua yang dimiliki,” kata Vanenburg.
“Meski sudah maksimal, tetap kalah dari sisi fisik dan sulit menghadapi perlawanan lawan,” tambahnya.
HOT PROMO BONUS ISTANA GOAL :
Bonus yang kami berikan untuk bosku :
- Bonus Referral up to 3% ( Togel )
- Bonus Rollingan up to 0.8% ( Casino )
- Bonus CashBack up to 15% ( Slot )
- Bonus CashBack up to 15% ( Sportbook )
- Bonus Referal up to 2% ( Sportbook )